Cara Karyawan Bisa Punya Passive Income, Bisa dengan Menabung?

Posted on

Berikut tahu bagaimana karyawan bisa mempunyai pendapatan pasif. Mari simak tipsnya!

Bagi banyak pekerja, memiliki pendapatan tambahan di luar gaji utama adalah impian yang dapat memberikan kestabilan keuangan.

Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan membangun pendapatan pasif—uang yang tetap mengalir meskipun tidak secara aktif bekerja untuk itu setiap hari.

Pendapatan pasif adalah penghasilan yang diperoleh dengan peran minimal setelah investasi awal telah dilaksanakan.

Berbeda dengan penghasilan aktif seperti gaji, di mana kamu harus terus bekerja untuk mendapatkan penghasilan, penghasilan pasif memungkinkan kamu menghasilkan uang secara berkelanjutan bahkan tanpa terlibat secara langsung setiap saat.

Tetapi, membangun pendapatan pasif memerlukan perencanaan, waktu, dan usaha di awal.

Dengan strategi yang tepat, pengusaha bisa memiliki sumber pendapatan tambahan yang membantu mengamankan masa depan keuangan mereka.

Cara Karyawan Bisa Membuat Pemasukan Pasif

1. Investasi pada Jalur Keuangan

a. Dana Efektif dan Saham Dividen

Investasi di reksa dana atau saham yang memberikan dividen merupakan salah satu cara terpopuler untuk mendapatkan pendapatan pasif.

Dengan menanamkan uang pada perusahaan yang memberikan dividen, Dads bisa mendapatkan penghasilan secara berkala tanpa perlu mengelola bisnis secara langsung.

b. Obligasi

Kewajiban (obligasi) adalah instrumen utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan. Dengan membeli obligasi, Ayah akan menerima bunga sebagai deviden tetap sampai jatuh tempo.

c. Peer-to-Peer (P2P) Lending

Platform pemutaran posisi ke kredit (Peer-to-Peer lending) memungkinkan orang tua untuk meminjamkan uang kepada individu atau usaha kecil dengan hasil yang kompetitif.

2. Mengembangkan Properti untuk Rental

Jika Anda memiliki modal yang cukup, berinvestasi dalam properti bisa menjadi pilihan.

Properti yang disewakan, seperti kos-kosan, apartemen, atau ruko, dapat memberikan penghasilan pasif berupa uang sewa.

Meskipun perlu investasi awal yang besar, properti biasanya merupakan aset yang nilainya cenderung meningkat seiring waktu.

3. Menciptakan Produk Digital

Produk digital adalah aset yang dapat dibeli dan dijual terus-menerus tanpa ada batasan geografis. Contoh produk digital adalah:

E-book: Jika Engkau mempunyai keahlian atau pengalaman tertentu, tulis e-book dan jual melalui platform seperti Amazon Kindle atau Google Play Books.

– Kursus Online: Platform seperti Udemy dan Skillshare memungkinkan ayah-ayah mengajarkan kemampuan khusus kepada orang lain.

– Aplikasi atau Program: Jika Dads memiliki kemampuan di bidang teknologi, membuat aplikasi bisa menjadi sumber pendapatan pasif besar.

4. Monetisasi Hobi

Hobi yang Mr. Dads lakukan selain bekerja juga bisa menjadi sumber pendapatan pasif. Misalnya:

Membuat konten video di YouTube dan mendapatkan uang dari iklan.

– Jualkan foto di platform seperti Shutterstock atau Adobe Stock jika Dads menyukai fotografi.

– Membuat blog yang dapat menghasilkan uang lewat iklan atau program afiliasi.

5. Bergabung dengan Program Afiliasi

Program afiliasi memungkinkan Dads mendapatkan komisi dari penjualan produk atau layanan yang mereka rekomendasikan.

Platform seperti Amazon, Tokopedia, atau Shopee memiliki program afiliasi yang mudah digunakan.

Ia hanya perlu berbagi link produk kepada audiens Dads melalui media sosial atau blog.

6. Membangun Bisnis yang Otomatis

Bisnis otomatis adalah bisnis yang dapat berjalan dengan sedikit keterlibatan orang tua/tangan manusia. Contohnya adalah:

Menjual produk melalui toko online yang dikelola oleh pihak ketiga.

Membuka usaha dropshipping dengan Dads tidak perlu tempat penyimpanan barang.

Memiliki penghasilan pasif adalah langkah strategis bagi pekerja untuk mencapai stabilitas dan kebebasan finansial.

Dads dapat memilih dari berbagai opsi antara investasi, properti, hingga monetisasi hobi, sesuai dengan keahlian, minat, dan kondisi keuangan.

Kita harus menyadari bahwa mengembangkan pendapatan pasif mengharuskan kita untuk berinvestasi waktu, SJ anganaja, dan disiplin.

Tapi, hasilnya akan sangat berarti untuk memberikan keamanan keuangan di masa depan.