Harga Kelapa Sawit di Riau Minggu Ini Anjlok menjadi Rp3.311,98 per Kg

, PEKANBARU — Badan Pertanian Propinsi
Riau
dengan tim sudah mengadakan pertemuan penentuan
harga kelapa sawit
mitra plasma.

Berdasarkan hasil penentuan harga untuk kelapa sawit pada periode 11 sampai dengan 17 Juni 2025 sudah menerapkan tabel rendemen harga terbaru berdasar temuan dari studi PPKS Medan dan kesepakatan tersebut diiyakin oleh tim.

Syahrial Abdi, Kepala Dinas Perkebunan Riau, menyebutkan bahwa penurunan harga terbesar ditemukan pada tanaman yang berusia 9 tahun dengan nilai pengurangan menjadi Rp115,30 per kilogram. Ini setara dengan kenaikan sekitar 3,36% dibandingkan dengan harga minggu sebelumnya.

“Maka harga beli tandan buah sawit bagi para petani akan menurun menjadi Rp3.311,98 setiap kilogram mulai pekan depan,” jelasnya pada hari Selasa (10/6/2025).

Selanjutnya, tarif cangkang berlaku selama satu bulan mendatang dengan nilai Rp18,62 per kilogram. Dalam jangka waktu tersebut, indeks K yang digunakan merupakan indeks K untuk masa 1 bulan ke depan yakni 93,05%, dan harga penjualannya sendiri juga disebutkan.
CPO
Minggu ini harga meningkat sebanyak Rp61,76 sementara kernel minggu ini jatuh sebesarRp2.716,12 dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

Beberapa PKS mungkin tidak menjual produknya, menurut Pasal 8 dari Permen Pertanian Nomor 01 Tahun 2018, jika hal itu dipastikan dua kali, maka akan digunakan harga rata-rata KPBN sebagai referensi untuk CPO dan kernel. Pada masa ini, nilai rata-rata CPO KPBN ditetapkan menjadi Rp 13.361,25 sedangkan harga rata-rata kernel KPBN adalah Rp 11.160,50.

“Seperti yang telah kita pahami bersama, harga TBS yang diatur untuk mitra plasma oleh tim terkait menunjukkan penurunan. Penurunan kali ini lebih dikarenakan pengaruh dari penurunan harga kernel,” katanya.

Di dalam penentuan harga tandan buah segar (TBS) di Provinsi Riau, Dinas Perkebunan setempat serta Tim Penetapan Harga Pembelian Tandan Buah Segar Kelapa Sawit dari hasil petani terus-menerus melakukan penyempurnaan manajemen guna memastikan bahwa penetapan harga tersebut sejalan dengan aturan yang berlaku dan adil bagi kedua belah pihak mitra.

“Peningkatan dalam pengelolaan penetapan harga ini adalah usaha yang sungguh-sungguh dilakukan oleh semua pihak terlibat dengan dukungan dari Pemerintah Provinsi Riau serta Kejaksaan Tinggi Riau. Kesepakatan bersama ini pada dasarnya akan memiliki dampak positif pada meningkatkan pendapatan para petani, yang pada gilirannya akan memperbaiki kesejahteraan rakyat,” demikian dia menegaskan.