Mendekati hari raya Iduladha tahun 2025, Disdagin Kota Bandung akan menyelenggarakan bazar murah lagi untuk menunjukkan perhatian mereka terhadap kondisi ekonomi warganya.
Acara ini diselenggarakan berturut-turut di 30 distrik dan menawarkan beraneka jenis barang kebutuhan dasar dengan harga yang murah.
Di acara bazaar itu, warga dapat membeli berbagai kebutuhan pokok termasuk beras berkualitas tinggi, minyak menggoreng, bawang merah dan putih, tepung terigu, sayuran segar, telur ayam petelur, ayam beku, sampai daging sapi dengan harga yang lebih murah dari pasar biasa. Bahkan beberapa tipe sayuran dijual seharga hanya Rp5.000 untuk setiap ikat atau paketnya.
Bukan hanya mempersiapkan barang-barang penting saja, acara bazaar ini pun menawarkan program pertukaran tabung gas LPG 3 kg menjadi LPG 5,5 kg. Ini merupakan salah satu upaya dalam rangka memberikan pendidikan serta melakukan transisi menuju penggunaan energi subsidi yang lebih terarah.
Di samping itu, para tamu dapat menggunakan fasilitas pelayanan umum serta bimbingan bisnis sepeti:
1.
صند
صند
- Penciptaan Nomor Induk Berusaha (NIB) oleh DPMPTSP Kota Bandung
- Konsultasi serta pendaftaran untuk sertifikasi halal
- Jasa Pelayanan HAKI (Hak Kekayaan Intelektual)
- Pengujian kualitas produk serta konsultasi bagi UMKM yang didampingi oleh Disdagin
- Konsultasi tentang Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas)
Menurut Plt. Kepala Disdagin Kota Bandung, Ronny A. Nurudin, harga murah dalam bazar ini dapat diwujudkan karena Disdagin menggandeng langsung berbagai pelaku usaha dan instansi besar seperti Perum BULOG, RNI, Pertamina, Distan Horti, hingga ritel modern seperti Alfamart, Indomaret, Yogya Group, Lotte Mart, Borma Group, Superindo, Hypermart, Transmart, dan lainnya.
“Kami berupaya untuk menyediakan kenyamanan kepada penduduk dalam memenuhi keperluan dasar menjelang Idul Adha dan pada saat yang sama mendorong pedagang UKM agar dapat berkembang lewat kerja sama terintegrasi,” jelas Ronny seperti dilaporkan hari Sabtu tanggal 17 Mei 2025.
Partisipan dari pameran ini lebih difokuskan pada para pebisnis mikro, petani komunitas, distributer, serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mampu memberikan penawaran dengan harga dibawah nilai pasaran rataratanya. Selain itu mereka juga wajib berkomitmen untuk mengambil bagian dalam setiap acara bazar yang diselenggarakan di semua distrik.
Agar stabilisasi harga tetap terjaga, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) secara berkala mengawasi pergerakan harga di delapan pasar tradisional tiap hari Kamis. Selain itu, mereka juga mengecek perkembangan biaya barang saat acara bazaar sedang berlangsung.