Pernahkah Anda mengalami kesulitan untuk melepaskan diri dari benda-benda yang telah tidak digunakan lagi?
Tenang saja, Anda tak berada di posisi itu seorang diri. Dalam perspektif psikologi, perilaku tersebut ternyata berkaitan erat dengan beberapa karakteristik kepribadian yang sering kali muncul.
Ini bukan hanya tentang kecenderungan mengumpulkan benda-benda, tetapi biasanya juga mewakili bagaimana seseorang melihat dan bertindak di lingkaran mereka.
Oleh karena itu, berdasarkan laporan dari Geediting, mari kita bahas tujuh alasan psikologis mengapa seseorang kesulitan untuk melepaskan benda-benda yang sudah tidak digunakan lagi.
-
Terikat emosional dengan barang
Setiap benda, tidak peduli betapa remehnya, memiliki arti emosional tersendiri bagi individu. Misalnya seperti surat kabar lama, boneka anak-anak dulu, hingga potongan kertas notas yang bisa menghidupkan perasaan tertentu. Melepaskan barang-barang yang sudah tidak digunakan itu berarti meninggalkan bagian dari diri kita sendiri.
-
Merasa ada potensi
Benda yang cacat dan tidak berguna dipandang mempunyai kemungkinan untuk diperbaharui atau dimanfaatkan lagi di waktu mendatang.
Orang-orang yang kesulitan untuk mengeluarkan benda-benda tidak terpakai mereka cenderung yakin dengan kepercayaan yang kukuh bahwa kelak di masa depan barang-barang itu akan berfungsi dengan baik.
-
Mencari rasa kontrol
Dalam situasi kehidupan yang tidak menentu, benda-benda yang bisa menyediakan perasaan aman dan kendali sering kali dirawat dengan baik walaupun sudah jarang digunakan.
Permasalahan utamanya adalah hal itu hanya menciptakan ilusi untuk orang yang masih beremosi pada benda-benda tidak berguna tersebut.
-
Suka menunda-nunda
Menyelesaikan tugas mengatur barang rasanya sungguh begitu berat dan meletihkan dari segi emosi.
Sehingga, mereka lebih memilih untuk mengulur-ulur waktu, menciptakan lingkaran tanpa akhir dari pengumpulan benda-benda tersebut.
-
Takut menyesal
Terdapat rasa takut yang kuat terhadap kemungkinan membuang sesuatu yang mungkin diperlukan suatu saat nanti. Perasaan penyesalan atas tindakan itu benar-benar ingin dielakkan.
-
Terlalu nyaman
Benda-benda bekas menyajikan perasaan hangat dan damai sebab dapat membangkitkan kenangan dari waktu dahulu.
Mereka merasakan ikatan dengan kenangan serta pengalaman yang tertanam dalam benda itu.
-
Selalu bersiap
Menyimpan benda-benda karena berpikir akan membutuhkannya di masa depan adalah cara bersiap sedia mengantisipasi keadaan yang tak terduga.
Mereka merasa jauh lebih damai dan terlatih untuk menaklukkan hambatan kehidupan berkat kepemilikan benda-benda itu.
Bagaimana mengatasinya?
-
Kenali sifat diri sendiri
-
Mulai menerima diri seutuhnya
-
Selanjutnya, lakukan penataan perlahan-lahan dengan membersihkan benda-benda yang tidak lagi digunakan dalam tahapan-tahapan.
Ingatlah selalu bahwa menyerahkan sesuatu tidak berarti menghapus kenangan yang terkait dengannya.
Hal ini berhubungan dengan pembentukan area baru untuk menyimpan memorabilia dari momen-momen mendatang. Tetap sabar dan nikmati tiap-tiap pengalaman memori yang muncul dalam kehidupanmu!