Menlu Sugiono Ungkap Alasan Indonesia Gabung BRICS

Posted on

Menteri Luar Negeri Sugiono menyatakan bahwa Indonesia semakin dilihat sebagai negara penting dalam struktur keglobalan.

Hal ini dibuktikan dengan bergabungnya Indonesia menjadi anggota dalam BRICS (Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan), sebuah blok ekonomi besar yang menggabungkan negara-negara berkembang dengan potensi ekonomi yang signifikan.

“Dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, para anggota BRICS sepakat untuk menerima Indonesia sebagai anggota penuh. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia dianggap negara penting dalam tatanan global,” ungkap Menteri Luar Negeri di Kantor Menteri Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025).

Sugiono mengungkapkan, keputusan ini sempat menimbulkan keraguan beberapa pihak karena dianggap bertentangan dengan prinsip politik luar negeri Indonesia.

Namun, pemerintah menegaskan keterlibatan Indonesia di BRICS sebagai implementasi nyata dari politik luar negeri bebas aktif yang telah menjadi fondasi diplomasi Indonesia selama puluhan tahun.

“Keputusan ini bukan hasil kerja semalam, melainkan buah dari kiprah, konsistensi, dan keteguhan diplomasi Indonesia. Sebagai anggota BRICS, Indonesia akan menjembatani kepentingan negara-negara berkembang, khususnya di kawasan Indo-Pasifik, serta berkontribusi dalam meredakan persaingan geoekonomi dan geopolitik,” kata Menlu.

Langkah ini berjalan seiring dengan partisipasi aktif Indonesia di forum-forum global lainnya, seperti G20, APEC, IPEF, MIKTA, dan CPTPP, serta masuknya akses dalam menjadikan Indonesia sebagai anggota OECD.

Keterlibatan Indonesia di BRICS membuktikan bahwa negara ini terus memperkuat posisinya dalam kerja sama internasional.

Tadi kemarin, Indonesia secara resmi diakui sebagai anggota penuh BRICS.

Pernyataan ini disampaikan Brasil, sebagai kepala kelompok negara berkembang dengan perekonomian besar itu, pada Senin, 6 Januari 2025, waktu setempat.

“Pemerintah Brasil menyambut baik kedatangan Indonesia ke BRICS,” kata pemerintah dalam pernyataan, dikutip dari AP.

Menyadari bahwa negara dengan populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki komitmen yang sama dengan negara-negara lain untuk mereformasi lembaga-lembaga pengelolaan global dan memberikan kontribusi positif pada pelarutan perjanjian tersebut.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyambut dengan baik peresmian Indonesia sebagai anggota aliansi ekonomi BRICS.

Setelah diangkat sebagai anggota BRICS, Indonesia berkomitmen untuk ikut berpartisipasi aktif dalam agenda-agenda yang akan diajukan oleh aliansi ekonomi yang didirikan oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan itu.

“Sebagai negara ekonomi yang terus berkembang dan beragam, Indonesia telah berkomitmen untuk ikut berperan aktif dalam agenda BRICS. Komitmen ini difokuskan pada meningkatkan ketahanan ekonomi, meningkatkan kerja sama teknologi antar negara, mengembangkan pembangunan berkelanjutan, serta dalam menanggapi berbagai tantangan global seperti perubahan iklim, pangan dan kesehatan masyarakat,” tulis Kemenlu RI, Selasa (7/1/2025).

Keanggotaan ini dinilai sebagai hasil akhirnya Indonesia secara aktif terlibat dengan BRICS selama beberapa tahun terakhir, termasuk ketika Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), menghadiri Musyawarah Tingkat Tinggi BRICS di Johannesburg pada tahun 2023 di bawah Ketuanan Afrika Selatan, dan kehadiran Menteri Luar Negeri Sugiono di Musyawarah Tingkat Tinggi Kazan 2024 di bawah Ketuanan Rusia.

“Partisipasi Indonesia di BRICS merupakan realisasi dari norma konstitusional untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga tatanan internasional,” menurut Kementerian Luar Negeri.

Kementerian Luar Negeri juga menyatakan bahwa Indonesia telah dan akan terus melanjutkan komitmen dalam menjembatani berbagai kepentingan di berbagai forum multilateral.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *