Kelelahan emosional fisik akibat tekanan pekerjaan yang berlebihan telah menjadi masalah kesehatan mental yang semakin umum di era modern. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan kelelahan emosional sebagai fenomena terkait pekerjaan yang ditandai dengan 3 gejala utama, yaitu: kelelahan ekstrem, sikap sinis terhadap pekerjaan dan penurunan kinerja profesional. Burnout adalah sebuah kondisi mental yang menggambarkan perasaan kelelahan dan terjebak dalam pekerjaan tanpa adanya peluang untuk berkembang, mengenai hal ini Forbes berpendapat. Penelitian terbaru menunjukan bahwa tingkat stres global mengalami peningkatan dan Gen-Z serta wanita menjadi kelompok yang paling rentan terkena kelelahan emosional. Fenomena ini patut diwaspadai karena kelelahan emosional dapat membawa dampak negatif terhadap kesehatan mental dan fisik serta performa kerja dan kehidupan pribadi.
Apa yang menyebabkan Burnout?
Pemadaman Umum sering disebabkan oleh kombinasi faktor, seperti :
1. Beban Kerja Berlebihan
Beban kerja yang tinggi tanpa diiringi istirahat yang cukup.
2. Kurangnya Kontrol
Tidak memiliki otoritas atas tugas atau keputusan yang mempengaruhi pekerjaan.
3. Lingkungan Kerja yang Tidak Mendukung
Kurangnya dukungan dari rekan kerja atau atasannya.
4. Kurangnya Keseimbangan
Menghabiskan waktu pribadi untuk pekerjaan tanpa memberikan ruang atau waktu untuk relaksasi atau hobi.
5. Harapan yang Tidak Realistik
Keinginan terus menjemput hasil terunggul dengan sedikit peluang untuk bertanggala kesalahan.
Dampak Burnout pada kehidupan
Iritasi psikologis tidak hanya berdampak pada kesehatan mental, tetapi juga kesehatan fisik. Berikut beberapa dampaknya :
1. Kesehatan Mental
Stres kronis, depresi, dan kecemasan.
2. Gangguan Fisik
Kelelahan, penurunan imunitas, sakit kepala atau gangguan pencernaan.
3. Hubungan Sosial
Kurangnya waktu atau kualitas interaksi dengan keluarga dan teman.
4. Produktivitas
Kurangnya fokus, kemajuan dan efisiensi dalam bekerja.
Pengalaman burnout dapat mengganggu keseimbangan emosional, sehingga individu merasa kehilangan kegembiraan untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Pada beberapa kasus, jika burnout tidak diatasi bisa menyebabkan masalah serius seperti gangguan kesehatan kronis dan menurunnya kualitas hidup secara signifikan.
Cara mengatasi Burnout
1. Kenali tanda-tandanya
Mulai dengan mengenali gejala burnout seperti mudah lelah, kurang motivasi, dan perasaan tidak berdaya. Kesadaran yang pertama untuk mencari solusi.
2. Atur Prioritas
Buatlah daftar prioritas dan fokus pada tugas yang paling penting. Lakukan delegasi pekerjaan kepada orang lain yang oranng lain dapat menyelesaikannya. Memahami batasan kemampuan diri sendiri juga sangat penting untuk mencegah terjadinya beban kerja yang berlebihan
3. Tentukan Batasan
Jangan takut untuk berkata “tidak” pada permintaan yang berlebihan. Tetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan waktu pribadi.
4. Manfaatkan Waktu Istirahat
“Gunakan waktu istirahat untuk melibatkan diri dalam aktivitas yang menyenangkan seperti membaca, meditasi, atau berjalan-jalan di alam.” Menidurkan diripun lebih sedikit saja dapat membantu mengembalikan energi.
5. Buatlah Lingkungan Kerja yang Positif
Aku bersama A aneh. Dia menanyakan untuk lebih filosofis dan sifatnya lebih “baik”.
6. Jaga Kesehatan Fisik
Olahraga teratur, makan makanan seimbang, dan tidur yang cukup adalah kunci untuk menjaga tubuh tetap sehat dan pikiran jernih. Aktivitas fisik juga dapat membantu melepaskan hormon endorfin yang mengurangi kecemasan.
7. Dapatkan Bantuan Profesional
Kalau burnout sudah mengganggu setiap hari, mungkin baiknya Anda berkonsultasi dengan seorang psikolog atau konselor profesional. Terapi juga dapat membantu Anda menemukan penyebab masalah dan memberikan strategi untuk mengatasinya.
Pencegahan Burnout
Mencegah kelelahan mental lebih baik daripada mengatasi. Berikut langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan :
1. Tetapkan waktu khusus untuk beristirahat dan mengistirahatkan diri
2. Latih teknik manajemen stres seperti meditasi atau yoga
3. Pendidikan motivasi untuk meninggikan stamina baik laboratorium (pekerjaan) maupun praktek kehidupan(pribadi)
4. Jaga komunikasi terbuka dengan orang-orang di sekitar Anda, baik di tempat kerja maupun di rumah.
Kesimpulan
Kelelahan sistemik adalah masalah serius yang mempengaruhi banyak orang di berbagai bidang pekerjaan. Dengan mengenali tanda-tanda awal dan mengambil langkah-langkah untuk mengatasinya, Anda dapat memulihkan keseimbangan antara pekerjaan dan ikatan. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Tidak apa-apa untuk beristirahat dan meminta bantuan ketika diperlukan. Jangan lupa, kebahagiaan dan kesejahteraan Anda adalah investasi terbaik untuk masa depan yang lebih baik.