Saat sibuk berbelanja di mal atau supermaket, kita kadang-kadang melupakan hal penting yaitu mengembalikan gerobak atau troli belanja ke tempatnya setelah selesai digunakan. Padahal ini adalah tindakan kecil tapi memiliki arti besar.
Walaupun kelihatannya remeh, tabiat ini merupakan penanda signifikan bagi kepribadian serta karakter individu versi pakar psikologi.
Karena mengembalikan keranjang belanja bukanlah kewajiban hukum, namun hal ini sejatinya merupakan pengujian bagi tanggung jawab sosial serta prinsip-prinsip pribadi seseorang.
Banyak orang mungkin berkata dalam hati, “Hanya sebuah tas belanja,” tetapi sebenarnya kebiasaan ini dapat mengungkapkan banyak hal tentang diri seseorang.
Menurut laporan dari Geediting di hari Selasa (27/5), dalam bidang studi psikologi perilaku, individu yang rutin memasukkan kembali keranjang belanja ke lokasi semula biasanya memiliki keenam sifat baik berikut ini:
1. Menunjukkan Bertanggung jawab Secara Kuat
Langkah kecil ini menunjukkan rasa kewajiban yang besar.
Seseorang yang mengembalikan keranjang belanja menyadari bahwa mereka mempunyai bagian dalam merawat kebersihan dan keteraturan lingkungan sekitar, bahkan tanpa adanya pengawasan.
Mereka bukan saja berkewajiban untuk mengurus diri mereka sendiri, tapi juga harus memperhatikan kenyamanan pihak lainnya.
Psikolog mengatakan bahwa ini adalah motivasi intrinsik, yakni hasrat berasal dari dalam diri sendiri untuk melaksanakan sesuatu dengan tulus tanpa adanya tekanan dari luar.
2. Memperhatikan Orang Lain
Menyerahkan kembali troli belanja mencerminkan rasa empati dan perhatian pada kenyamanan pihak lain.
Mereka sadar bahwa apabila keranjang tidak ditata dengan baik, dapat mengganggu lalu lintas pejalan kaki, membahayakan mobil yang sedang diparkir, ataupun membuat tugas petugas toko menjadi lebih sulit.
Hal ini menandakan bahwa mereka mempunyai pemahaman sosial yang kuat, suatu tanda dari perilaku pro-sosial—tingkah laku yang berfokus pada kesejahteraan bersama.
3. Membangun Disiplin dan Ketekunan Melalui Kebiasaan Sederhana
Dalam bidang psikologi perilaku, kedisiplinan tercermin dari tindakan-tindakan sederhana yang dijalankan secara berkelanjutan.
Seseorang yang biasanya mengembalikan gerobak belanja cenderung memiliki disiplin diri yang tinggi.
Mereka sudah biasa mengumpulkan hasil pekerjaan sampai selesai, walaupun tak ada hadiah ataupun sanksi yang jelas.
Hal ini merupakan suatu kebiasaan baik yang umumnya berlanjut ke dalam aspek personal maupun karier mereka.
4. tidak bersikap egois serta menghormati norma-norma tersirat
Menyimpan kembali troli belanja tidak menjadi tanggung jawab resmi, tetapi termasuk dalam norma-norma sosial yang belum dituliskan.
Orang yang melakukan ini membuktikan bahwa mereka bukan tipe orang yang egois.
Mereka menyadari betapa vitalnya menaati peraturan sosial untuk kesejahteraan bersama.
Dalam bidang psikologi, tindakan tersebut dikenal sebagai kepatuhan sosial dengan niat baik—jenis adaptasi sosial yang didorong oleh pemahaman pribadi, bukan tekanan eksternal.
5. Menguasai Keterampilan Pengendalian Diri
Sering kali seseorang enggan untuk mengembalikan kereta belanja karena letak area pengembalian yang lumayan menjauh.
Namun, mereka yang masih mempraktikkan hal ini menggambarkan kebolehan dalam penangguhan kenikmatan diri demi mengerjakan perbuatan yang benar.
Hal ini berhubungan dengan ide dari penundaan kenikmatan, yakni kapabilitas untuk mengendalikan hasrat singkat agar mendapatkan hasil yang lebih positif di masa depan—suatu keterampilan yang amat vital bagi kesuksesan dan kepuasan hidup secara menyeluruh.
6. Memiliki Integritas Terpuji, Sama Baiknya Ketika Sedang Dilihat Atau Juga Tidak
Salah satu karakteristik penting dari seseorang dengan integritas adalah selalu melakukan kebaikan bahkan ketika tak ada yang mengawasi.
Karena membawa kembali troli tidak akan memperoleh pujian, sorotan, atau bahkan hadiah, individu tersebut mencerminkan bahwa prinsip-prinsip etisnya tak bergantung pada penghargaan dari pihak lain.
Mereka menjalani kehidupan berdasarkan nilai-nilai mereka sendiri, bukannya mencari pengakuan dari orang lain.
Dalam bidang psikologi moral, konsep tersebut disebut identitas moral yang telah terinternalisasi—yang merujuk pada nilai dan prinsip etika yang melekat di dalam diri individu.
Kesimpulan: Perbuatan Sederhana, Nilai Luar Biasa
Psikologi mengungkapkan bahwa perilaku-perilaku sederhana umumnya mencerminkan aspek-aspek terpatri dari kepribadian individu tersebut.
Menyerahkan kembali keranjang belanja mungkin tak menjadikan Anda terkenal di media sosial atau memperoleh penghargaan, namun hal ini dapat menjadi bukti kuat bahwa Anda seseorang dengan tanggung jawab, empati, integritas, serta disiplin.
Oleh karena itu, selanjutnya setelah Anda selesai berbelanja, sempatkan diri untuk menyimpan kembali troli di lokasinya yang semula.
Bukan semata-mata untuk menjaga kesopanan, tetapi juga sebagai wujud penghargaan kepada prinsip-prinsip positif yang kami pertahankan dalam kehidupan sehari-hari.
Karena, bila setiap orang bersedia melaksanakan tindakan sederhana dengan pemahaman serta niat baik, maka dunia ini dapat berubah menjadi suatu lingkungan yang jauh lebih baik.
***